Benda Dan Sifatnya
A.
Konsep Benda dan Sifatnya
Zat adalah segala sesuatu yang mempunyai massa, volume dan
menempati ruang, yang terdapat di alam semesta. Zat lazim juga disebut materi
atau benda. Massa adalah besaran yang menyatakan kuantitas atau banyaknya
penyusun zat. Satuan massa adalah kilogram massa atau gram massa, yang diberi
lambang kg dan g. Volume adalah besaran yang menyatakan besar ruang yang
menempati zat. Satuan volume adalah liter atau mililiter, dan diberi lambang I
atau MI.[1]
Memiliki massa karena dapat ditimbang, dan menempati ruang berarti
berada pada tempat tertentu. Sebagai contoh adalah air. Air merupakan benda
yang dapat kita lihat, kita rasakan, memiliki massa, dan selalu berada dalam
ruang tertentu (seperti air di laut, air dalam botol, dll).[2]
Dalam setiap benda(zat) yang terdapat dibumi dan sekitarnya
dipengaruhi oleh gaya tarik bumi(gaya gravitasi). Besaran yang
menyatakan gaya gravitasi terhadap suatu benda (zat) disebut berat. Satuan
berat adalah kilogram gaya atau gram gaya, yang diberi lambang kgf atau gf.
Gaya gravitasi terdapat suatu benda (zat) di tempat yang berlainan ternyata
berbeda. Jadi berat suatu benda (zat) dapat berubah, sedangkan massa benda
(zat) tetap.[3]
Setiap benda memiliki wujud, dapat
mengalami perubahan wujud, dan dapat dijadikan bahan dasar pembuatan barang.
Perubahan wujud terdiri dari dua jenis yaitu:
1.
Perubahan
fisika (perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, seperti
air menjadi es)
2.
Perubahan
kimia (perubahan zat yang disertai dengan terbenruknya zat baru, seperti kayu
yang dibakar menjadi arang atau abu)[4]
Berdasarkan wujudnya, maka benda terbagi atas benda padat, cair,
dan gas. Perubahan wujud benda meliputi; perubahan wujud padat menjadi cair
(mencair), cair menjadi padat (membeku), cair menjadi gas (menguap), gas
menjadi cair (mengembun), padat menjadi gas (menyublin).
1.
Mencair
Mencair
dikenal juga dengan meleleh atau melebur. Contohnya, seorang tukang yang
mencairkan timah, mencairkan kaca, atau mencairkan besi. Pada benda padat
tersebut diberikan energi atau panas. Tentunya, energi panas yang diserap benda
(zat) tersebut bertambah besar, jarak partikel masing-masing benda (zat) akan
semakin renggang sehingga gerakan partikelnya semakin cepat. Jika pemanasan
diteruskan sampai suhu tertentu, partikel menjadi bergerak dan tidak teratur,
bebas bergerak, dan wujud padat akan berubah menjadi wujud cair. Perubahn wujud
dari benda (zat) padat menjadi benda (zat) cair dinamakan meleleh atau mencair.
2.
Membeku
Apa
yang terjadi jika zat cair didinginkan, artinya energinya berkurang? Pada saat
didinginkan, sebenarnya energinya berkurang karena dilepaskan oleh zat cair
itu. Akibatnya gerakan partikelnya makin lambat. Jika suhu terus menerus
diturunkan, partikel akan kehilangan energinya sehingga makin lambat dan gerak
antarpartikelnya semakin mendekat. Pada suhu tertentu, partikel kehilangan
energinya, sehingga gerakannya hanya bergetar di tempat, dan merapat satu sama
lain. Wujud benda (zat) berubah dari cair menjadi padat. Perubaha susunan dan
gerakan partikel ini dinamakn membeku.
3.
Mengembun
Selain
mendidih, meleleh, dan membeku ada beberapa perubahan wujud yang lain, yaitu
menyembun dan menyublin. Embun merupakan benda (zat) cair yang berasal dari
gas. Jika uap didinginkan maka gerakan partikelnya menjadi lambat dan saling
mendekat, seperti keadaan partikel zat cair. Perubahan gas menjadi benda (zat)
cair tersebut dinamakan mengembun.
4.
Menyublim
Sebagai
contoh kamper diletakkan di lemari pakaian, maka makin lama ukuran kamper
tersebut makin kecil dan lemari akan menjadi harum wangi kamper. Apa yang
terjadi dengan kamper tersebut? Kamper yang merupakan benda (zat) padat berubah
menjadi gas. Perubahan benda (zat) padat menjadi gas dinamakan menyublin
atau sublimasi.[5]
Selain itu, setiap benda mempunyai manfaat yang tak terbatas dan
dapat dijadikan bahan dasar pembuatan barang, contohnya logam, plastik, kayu,
karet, kertas, dan kaca.
Selain konsep di atas,
beberapa kesalahan konsep yang biasa muncul pada pembelajaran benda dan
sifatnya adalah:
·
Gas
tidak termasuk benda karena tidak dapat terlihat
·
Gas
tidak mempunyai massa
·
Cairan
yang kental memiliki berat jenis yang lebih besar daripada air
·
Udara
dan oksigen adalah sama
Susunan benda padat, benda cair, dan benda gas
Benda padat ada yang
bersifat keras dan kaku, serta ada yang bersifat rapuh. Bentuknya tidak
mengikuti wadahnya, dapat berupa lempengan, butiran, dan serbuk. Benda padat
tersusun dari zat-zat yang rapat sehingga benntuknya sangat keras.
Benda cair ada yang
bersifat kental, dan ada yang bersifat encer. Ada yang tidak mudah menguap, dan
ada yang mudah menguap. Ada yang berbau, dan ada yang tidak berbau. Bentuknya
selalu mengikuti wadahnya. Benda cair tersusun dari zat-zat yang agak renggang
sehingga mudah dipisahkan.
Benda gas yang mudah
menguap, ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Benda gas tersusun dari
zat-zat yang sangat renggang sehingga mudah bergerak.
Sifat-sifat Wujud Benda
Benda Padat
Benda padat mempunyai
sifat besar dan bentuknya selalu tetap. Bentuknya tidak mengikuti bentuk
wadahnya dan dapat dikenali berdasarkan ciri khasnya, yaitu: bentuk, warna,
bentuk permukaan benda dan kemudahan untuk diubah bentuknya. Benda padat dapat
berupa batu, kayu, buku, koin, dan sebagainya.
Benda Cair
Benda cair mempunyai
sifat bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan bentuk wadahnya, sedangkan
besarnya tetap. Contohnya: air, minyak tanak, oli, bensin, spritus, tinta, dan
lain-lain. Sifat permukaan air yang selalu rata dimanfaatkan oleh para tukang
bangunan dalam memastikan bhwa ketinggian tembok dalam suatu bangunan telah
benar-benar rata. Alat khusus yang biasa digunakan untuk mengukur rata atau
tidaknya tembok tersebut dinamakan dengan waterpass.
Sifat air yang selanjutnya, yaitu bergerak ke segala arah dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air akan terus bergerak mencari
tempat yang paling rendah. Contoh nyata dilingkunganmu adalah air sungai. Air
sungai berasal dari mata air yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan
mengalir terus menelusuri lembah. Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat
yang paling rendah. Air juga memiliki sifat kapilaritas, yakni dapat naik
melalui pipa-pipa kecil, seperti diserapnya air oleh tanaman. Selain itu, air
juga dapat menekan ke segala arah.
Benda Gas
Benda gas mempunyai
sifat benda isi dan bentuk yang selalu berubah-ubah. Contohnya uap air, minyak
wangi, uap bensin, uap spritus, gas oksigen, gas karbon dioksida, dan
lain-lain. Benda gas sangat berperan penting bagi kehidupan kita sehari-hari.
Contohnya: oksigen untuk bernafas, gas alam untuk bahan bakar.
Perubahan Wujud Benda
Para ahli kimia mengklasifikasikan perubahan-perubahan benda (zat)
dalam dua golongan, yaitu:
1.
Perubahan
Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat
yang tidak disertai dengan terjadinya zat baru yang lain jenisnya. Contoh
perubahan fisika ialah pentuk perubahan (beras dijadikan tepung beras) dan
peristiwa pelarutan benda (zat) ( pembuatan sirup dari gula dan air).[6]
Sifat-sifat
fisika, yaitu sebagai berikut:
a.
Wjujud
bneda (zat), yaitu padat, cair, dan gas.
b.
Massa.
Massa zat dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau neraca.
c.
Volume.
Volume dapat diukur dengan gelas ukur atau volumetrik.
d.
Massa
jenis. Massa jenis suatu zat dapat diketahui apabila kita membagi massa dengan volume
dari zat tersebut.
e.
Kelarutan.
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat melarut.
f.
Titik
didih, titik leleh, dan titik beku. Makin tinggi titik didih suatu zat, semakin
sulit zat tersebut untuk mendidih dan menguap.
g.
Kekerasan
atau mekanis. Kekerasan adalah sifat ketahanan suatu zat terhadap gesekan dan
tempaan.
h.
Daya
hantar listrik adalah kemampuan menghantar arus listrik.
i.
Kemagnetan.
Kemagnetan adalah sifat suatu zat yang dapat ditarik atau tidak dapat ditarik
oleh magnet.
j.
Warna.
Warna merupakan sifat paling mudah dilihat.
Sedangkan ciri-ciri yang menyertai perubahan fisika antara lain
sebagai berikut:
a.
Perubahan
wujud, berlangsung melalui peleburan, membeku, menguap, mengembun, dan
menyublim.
Contoh:
air membeku, es mencair, lilin meleleh.
b.
Perubahan
ukuran
Contoh
; serbuk kopi berasal dari biji kopi yang dihaluskan, tepung terigu berasal
dari biji gandum yang dihaluskan, dan lain-lain.
c.
Perubahan
volume
Contoh:
sepotong logam memuai dan menyusut karena pengaruh panas atau kalor.
d.
Perubahan
bentuk
Contoh:
emas ditempa menjadi perhiasan emas atau baja ditempa menjadi alat-alat
perkakas.
e.
Perubahan
bentuk energi
Contoh:
filamen pada lampu pijar menghasilkan energi cahaya dan panas ketika dialiri
arus listrik.[7]
2.
Perubahan
Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan pada benda
(zat) yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat baru yang lain jenisnya.
Contoh perubahan kimia ialah pembakaran, pernafasanm proses asimilasi oleh
tumbuhan hijau, peragian, pelapukan kayu, dan pembusukan makanan.[8]
Adapun
ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia antara lain sebagai berikut:
a.
Perubahan
warna
Contoh:
gula pasir merupakan kristal berwarna putih, tetapi setelah dibakar menjadi
karbon atau arang berubah warna menjadi hitam.
b.
Perubahan
rasa
Contoh:
gula pasir terasa manis, setelah dibakar menjadi arang berasa pahit.
c.
Perubahan
suhu
Contoh:
batu kapur yang dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan panas.
d.
Menghasilkan
gas
Contoh:
batu karbit atau batu kapur yang dimasukkan ke dalam air, akan menghasilkan
panas dan gelembung-gelembung gas.
e.
Perubahan
energi
Contoh: kayu
dibakar akan menghasilkam panas dan cahaya.[9]
Dalam kehidupan
sehari-hari, banyak dijumpai benda-benda yang mengalami perubahan wujud benda.
Perubahan wujud benda ini merupakan fakta. Beberapa contoh fakta menganai benda
dan sifatnya antara lain:
·
Paku
besi sangat keras dan sulit dibengkokkan, tetapi paku besi yang berkarat tidak
terlalu keras dan mudah dibengkokkan
·
Kawat
tembaga tidak mudah meleleh bila dipanaskan, tetapi kawat solder mudah meleleh
bila dipanaskan
·
Kapur
tulis yang dibiarkan pada udara terbuka tidak dapat menguap, tetapi kapur barus
yang dibiarkan pada udara terbuka akan habis menguap
·
Air
yang disimpan pada udara terbuka tidak mudah menguap, tetapi alkohol yang
dibiarkan pada udara terbuka mudah menguap
·
Es
akan mencair bilamana dibiarkan pada udara terbuka
·
Kantongan
plastik yang dibakar akan meleleh
·
Alkohol
yang dibiarkan terbuka akan menguap
·
Larutan
gula yang dipanaskan hingga kering akan mengkristal
·
Buah
yang disimpan lama akan membusuk
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud pada
benda:
·
Perubahan
wujud benda dapat diamati dari perubahan bentuk, warna, bau, dan wujud benda
·
Perubahan
wujud benda dapat terjadi karena dibakar, dipanaskan, atau dibiarkan terbuka
·
Benda
yang dibakar dapat mengalami perubahn bentuk, warna, dan bau. Misalnya plastik
yang dibakar.
·
Benda
dapat berubah wujud jika diletakkan di udara terbuka. Misalnya es meleleh
menjadi air, bensin akan menguap.
·
Perubahan
wujud benda dapat juga disebabkan oleh pelapukan, rkaratan, dan pembusukan.
Perubahan wujud benda ini berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan wujud
benda pada poin 2, 3, dan 4 di atas.
Pelapukan
Pelapukan adalah proses
suatu benda menjadi lapuk atau menurun kualitasnya. Pelapukan dapat disebabkan
oleh berbagai cara, yaitu biologi, fisika, dan kimia. Pelapukan biologi disebabkan
oleh kegiatan makhluk hidup terutama hewan kecil dan tumbuhan. Hewan kecil
dapat melapukkan kayu adalah ngengat dan rayap. Hewan kecil ini memakan kayu
sehingga kayu menjadi keropos dan hancur. Tumbuhan yang dapat melapukkan batuan
adalah lumut. Akar lumut mampu masuk ke dalam celah-celah kecil batu dan
tembok. Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor alam seperti angin, air,
dan sinar matahari. Benda-benda yang ada di udara terbuka lebih mudah rusak.
Benda itu diterpa angin, hujan, dan sinar matahari. Akibatnya mengalami
perubahan suhu yang besar sehingga mudah lapuk. Pelapukan kimia disebabkan
oleh zat-zat kimia seperti zat pencemaran pada hujan asam. Hujan asam terjadi
karena air hujan tercemar dengan zat-zat kimia yang mengandung asam. Akibatnya
dapat melapukkan batu-batuan yang berupa patung atau tugu.
Perkaratan
Perkaratan terjadi
karena reaksi logam dengan air dan udara. Perkaratan besi mudah terjadi jika
besi diletakkan di tempat lembab. Besi mengalami perubahan warna. Lama-kelamaan
bagian yang berkarat semakin kasar sehinngga mudah rapuh dan hancur.
Pembusukan
Pembusukan terjadi
karena adanya kegiatan jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri dapat megurai
makanan sebagai makanannya. Akibatnya, jamur dan bakteri berkembang biak di
dalam makanan tersebut. Secara umum pembusukan merugikan, tetapi ada pula yang
menguntungkan. Misalnya, pupuk yang tebuat dari sisa tumbuhan dan kotoran hewan
yang mengalami pembusukan.
Melindungi Benda dari Perubahan
Untuk mencagah pelapukan
dan perkaratan, benda diberi bahan kimia tertentu. Misalnya kayu direndam atau
dicat dengan bahan anti rayap dan jamur. Patung batu dicat dengan bahan antizat
asam. Perkaratan pada logam dapat dicegah dengan pencampuran bahan logam dengan
bahan lain. Misalnya baja tahan karat (stainless
steel) mengandung kromium dan nikel yang membuat baja semakin kuat dan
tahan karat.
Untuk mencegah
pembusukan, bahan makanan diawetkan dengan cara dikeringkan, diasinkan,
dimaniskan, dibeku, atau diasapkan. Pengawetan dapat juga dilakukan dengan
bahan kimia tertentu yangg disebut bahan pengawet makanan.
Sifat Bahan dan Kegunaanya
Selain memiliki wujud,
benda juga terbuat dari bahan-bahan tertentu yang disesuaikan dengan
kegunaannya. Dalam menggunaka suatu bahan, kita harus mengetahui sifat-sifat
bahan yang akan digunakan agar sesuai dengan pemanfaatannya. Sifat pada bahan
akan mempengaruhi fungsi suatu benda. Berikut ini akan dijelaskan penggunaan
bahan berdasarkan sifat dan jenisnya.
Logam
Logam merupakan bahan yang keras, kuat, tahan panas, dan dapat
menghantarkan panas dengan baik. Biasanya, bahan logan digunakan untuk
benda-benda yang berkaitan dengan proses pemanasan dan bahan dasar untuk mebuat
benda-benda yang kuat. Logam baik juga digunakan sebagai bahan untuk menahan
dan memperkokoh suatu benda atau bangunan. Logam merupakan bahan yang sangat
keras dan sulit dibentuk. Agar dapat dibentuk, logam harus dilebur pada suhu
yang sangat tinggi. Setelah dilebur, logam akan berwujud cair dan mudah untuk
dibentuk. Jenis-jenis logam yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain besi, aluminium, dan tembaga sebagaimana terlihat pada gambar 8.1
Gambar 8.1 contoh jenis-jenis logam antara lain: a) aluminium, b)
besi, dan c) tembaga
Besi biasanya digunakan
untuk membuat tiang atau ragka beton karena sifatnya yang sangat kuat.
Aluminium biasa digunakan untuk bahan dasar alat-alat rumah tangga. Aluminium
bersifat tahan karat dan dapat menghantarkan panas dengan baik. Adapun tembaga
banyak digunakan untuk bahan dasar pembuatan kabel listrik seperti pada Gambar
8.2.
Gambar 8.2 Tembaga
bagian dalam kabel berwarna kekuningan terbuat dari tembaga.
Tembaga dapat menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik (konduktor).
Kayu
Kayu merupakan bahan
yang sangat kuat, namun mudah dibentuk. Kayu adalah bahan yang berasal dari
tumbuhan berkayu, seperti pohon damar, pohon jati, dan pohon cendana. Kayu
dapat dibentuk dengan cara digergaji atau diukir. Berdasarkan sifatnya yang
kuat dan kokoh, kayu banyak digunakan sebagai bahan untuk penyangga, seperti
untuk tiang penyangga atap rumahmu. Selain itu, kayu juga digunakan untuk
membuat alat-alat rumah tangga seperti kursi atau lemari. Akan tetapi, kekuatan
kayu tidak sekuat logam. Apabila terlalu sering berada di tempat basah, kayu
akan cepat lapuk sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Selain
memiliki sifat-sifat tersebut, kayu juga memilki sifat penghantar panas yang
jelek. Oleh karena itu, kayu juga dapat digunakan sebagai pegangan atau gagang
alat-alat memasak. Di samping itu, kayu mempunyai sifat mudah terbakar. Di
daerah perdesaan, kayu masih banyak digunakan sebagai bahan bakar. Oleh karena
itu, kamu harus selalu berhati-hati. Jangan pernah mendekatkan kompor atau
lilin yang menyala dengan dinding yang terbuat dari kayu karena dapat
mengakibatkan kebakaran.
Plastik
Lihatlah sekelilingmu,
banyak sekali benda yang tebuat dari plastik. Contohnya, kantong plastik,
ember, bahkan mainan anak-anak banyak yang terbuat dari plastik. Plastik
merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara kimiawi.
Plastik memiliki beberapa sifat, antara lain tidak dapat tembus air dan mudah
dibentuk. Berdasarkan sifatnya yang tidak dapat ditembus air, plastik banyak
digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis wadah, antara lain, ember,
gelas plastik, dan kantong plastik. Plastik juga, dapat digunakan untuk membuat
bahan pembuat payung dan jas hujan. Berdasarkan sifatnya yang mudah dibentuk
dibentuk dan dicetak, plastik dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai jenis
alat dan mainan anak-anak.
Karet
Karet merupakan bahan
yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki sifat yang lentur, elastis,
dan tidak dapat ditembus air. Tahukah kamu benda-benda apa saja yang terbuat
dari karet? Pernahkah kamu memperhatikan tutup botol minuman ringan? Lihatlah
dibalik tutup botol tersebut. Pada tutup botol tersebut, terdapat lapisan karet
yang menempel. Apakah fungsi lapisan karet tersebut? Lapisan karet itu
berfungsi sebagai pelindung untuk mencagah kebocoran pada tutup botol.
Berdasarkan sifat karet yang elastis dan lentur, karet dimanfaatkan sebagai
bahan dasar suatu alat atau benda. Beberapa jenis benda yang memanfaatkan sifat
dari karet tersebut antara lain ban kendaraan, balon, dan sandal/sepatu. Ketiga
benda tersebut merupakan contoh benda yang terbuat dari karet. Karet digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat yang berfungsi untuk melindungi dan
meredam benturan. Contohnya pada mainan bom-bom kart. Di sekeliling
mainan bom-bom kart, terdapat bantalan yang terbuat dari karet. Bantalan
karet itu dapat menahan benturan yang keras dan melindungi mainan tersebut agar
tidak cepat rusak. Apakah kamu dapat menyebutkan benda lain yang terbuat dari
karet? Selain tersusun dari logam, kabel juga tersusun dari karet. Bagian luar
yang berwarna hitam terbuat dari karet. Penggunaan tersebut bertujuan
melindungi kita dari arus listrik yang mengalir di sepanjang logam. Jadi, karet
bersifat tidak menghantarkan arus listrik atau isolator.
Kaca
Kaca adalah salah satu
benda penting yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali
benda yang terbuat dari kaca. Jendela, cermin, botol, lensa, dan layat televisi
terbuat dari kaca. Kaca berbentuk padat. Akan tetapi, bentuk kaca dapat diubah
asal dipanaskan. Kaca terbuat dari pasir silika yang dicampur dengan abu soda
dan batu kapur. Melalui pemanasan, ketiga bahan tersebut dicampur dan dijadikan
kaca yang kita kenal sekarang
B.
Peta Konsep Pembelajaran Benda dan Sifatnya
Peta
konsep pembelajaran IPA dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
C.
Kesulitan dan Miskonsepsi Siswa tentang benda
Beberapa
miskonsepsi siswa tentang benda dan sifatnya diantara lain adalah:
·
Siswa
memahami benda padat hanya dengan menyimpulkan dari penampilan luarnya, mereka
tidak memperhitungkan kekasaran atau kelembutan benda.
·
Siswa
menyimbpulkan bahwa benda yang bisa dipegang adalah benda padat.
·
Siswa
mengidentikkan benda cair dengan air karena air merupakan benda cair yang
banyak mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
·
Siswa
mengalami kesulitan menyebutkan contoh gas, mereka kebanyakan menyebutkan
hal-hal yang ditimbulkan oleh gas.
·
Sebagian
siswa tidak memahami bahwa udara berbentuk gas, gas diidentikkan sesuatu yang
mudah terbakar atau mudah meledak.
·
Siswa-siswi
kelas awal tidak mempercayai bahwa dalam gelas kosong terdapat gas
·
Siswa-siswi menganggap bahwa peristiwa mencair
hanya dialami oleh balok es ketika menjadi cair. Sebagian tidak mempercayai
besi dan batu bisa mencair.
·
Siswa-siswi
menganggap bahwa penguapan merupakan proses menghilangnya air.
·
Siswa-siswi
menganggap bahwa penguapan terjadi pada saat air mendidih saja.
·
Siswa-siswi
beranggapan bahwa dingin dapat berubah menjadi air.
D.
Contoh Eksperimen Sederhana
Dibawah
ini diuraikan contoh eksperimen sederhana yang dapat diterapkan di sekolah.
Sifat Benda Cair
Tujuan
Siswa-siswi dapat mengamati sifat yang dimiliki benda cair.
Alat dan bahan
·
Air
·
Botol
bening
·
Gelas
bening
·
Mangkok
bening
Langkah kerja
1. Memasukkan air kedalam mangkok.
Perhatikan, apa yang terjadi.
2. Tuangkan air dari mangkok ke
dalam gelas. Perhatikan, apa yang terjadi.
3. Tuangkan air dari dalam gelas ke
dalam botol. Hati-hati agar tidak tumpah. Perhatikan, apa yang terjadi.
4. Botol yang berisi air disimpan
di atas meja. Perhatikan, permukaan airnya.
5. Coba miringkan motor tersebut.
Perhatikan apakah permukaan air mengikuti permukaan botol? Miringkan lagi
kesisi lain, apakah terjadi hal yang sama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar