Rabu, 01 November 2017

# IPA

Perubahan Benda

Perubahan Benda
 
     Sifat-sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
Setiap benda mempunyai ciri-ciri tersendiri. Contohnya kayu termasuk benda padat, cirinya tentu berbeda dengan air atau benda cair. Begitu pula sirup yang berwujud cair berbeda cirinya dengan asap yang berwujud gas.
1. Sifat Benda Padat
Perhatikan benda-benda padat di sekitarmu, misalnya batu, kayu, pensil, pulpen, gelas, dan buku. Meskipun bentuknya berbeda, semua benda mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu:
a)      Bentuknya tetap
Benda padat seperti penggaris bila diletakkan di atas meja kemudian dipindahkan ke dalam gelas atau mangkok maka bentuknya tetap.
b)      Menempati ruang
Ruang merupakan tempat dimana benda berada yang meliputi panjang, tinggi, dan lebar. Contoh sebuah penghapus diletakkan di dalam air maka penghapus ini akan menempati ruang sesuai dengan ukuran panjang, lebar dan tingginya.
c)      Volumenya tetap
Ruang yang dibutuhkan sebuah benda disebut volume. Volume diukur dalam sentimeter kubik (cm3) yaitu panjang x lebar x tinggi. Sebuah kotak kayu yang diletakkan di dalam gelas kemudian dipindahkan ke dalam gelas lain yang lebih kecil akan mempunyai volume yang tetap.
d)      Mempunyai berat
Berat dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan satuan kg (kilogram) dan dapat diukur menggunakan timbangan. Sebuah buku dan batu bila ditimbang dengan timbangan akan terlihat berapa kg beratnya. Hal ini menunjukkan bahwa benda padat mempunyai berat.
e)      Bisa diubah bentuknya dengan perlakuan tertentu
Benda padat dapat diubah bentuknya dengan menekan atau memanaskannya terlebih dahulu. Plastisin dan tanah liat bisa diubah menjadi berbagai bentuk dengan cara di tekan. Besi yang keras bisa dibentuk menjadi pipih dengan cara memanaskannya terlebih dahulu kemudian dipukul-pukul sampai pipih. Sebuah papan dapat dipotong-potong kemudian dibuat meja dan kursi.
2. Sifat Benda Cair
Ada berbagai macam benda cair di sekitar kita. Jika kita amati, benda cair itu memiliki sifat yang membedakannya dengan benda cair lainnya. selain itu, benda cair memiliki kekentalan yang beragam. Contoh benda cair yang dapat kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari adalah air, minyak, susu dan kecap.
Air sangat encer, berbeda dengan kecap manis yang sangat kental. Jika air dituangkan, air lebih mudah mengalir dibandingkan aliran kecap. Saat dilekatkan di kulitpun terasa berbeda antara sabun cair dan kecap, kecap terasa lengket di kulit sedangkan sabun cair terasa licin.Oleh karena itu sifat-sifat benda cair dapat dipelajari antara lain :
a)      Bentuk benda cair tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya
Dalam kegiatan sehari-hari kita menemukan sifat benda cair yang selalu mengikuti bentuk wadahnya. Ketika kita menuangkan air ke dalam botol, maka bentuknya akan seperti botol. Demikian juga halnya jika air dimasukkan dalam gelas dan mangkuk, maka bentuk air akan menyerupai mangkuk dan gelas.
b)      Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar
Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan benda cair yang bergelombang. Hal ini dapat diamati pada permukaan air yang diletakkan dalam botol yang tembus pandang, walaupun botol dimiringkan ke segala arah ketika diamati bentuk permukaan benda cair yang tenang tetap datar.
c)      Benda cair mengalir ke tempat lebih rendah
Sifat benda cair yang berikutnya yaitu bergerak ke segala arah, mengalir dari tempat yang tinggi ke tampat yang rendah.hal ini dapat di amati pada air terjun, air mengalir deras dari atas dan jatuh melalui tebing yang curam. Pada saat hujan, Air hujan jatuh dari atap rumah melalui talang dan mengalir ke selokan.
d)      Benda cair menekan ke segala arah
Air mempunyai tekanan. semakin ke dalam, tekanan air pada tempat itu semakin besar. hal ini yang meyebabkan tembok bendungan makin dalam dibuat makin tebal untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian paling dalam. Sifat air lainnya adalah menekan ke segala arah.
e)      Benda cair meresap melalui celah-celah kecil
Ketika air tumpah di lantai ,kita melapnya dengan kain pel maka kain pel menjadi basah, sedangkan jika dilap dengan plastik maka plastik tidak basah. Hal ini disebabkan karena air tersebut dapat meresap ke dalam kain pel karena kain pel memilikin pori-pori/celah-celah kecil sedangkan plastik tidak. Perisriwa meresapnya benda cair melalui benda cair disebut peristiwa kapilaritas, misalnya minyak tanah meresap pada sumbu kompor.
3. Sifat Benda Gas
Benda gas kebanyakan tidak bisa kita lihat keberadaanya tetapi ada juga sebagian yang bisa kita rasakan keberadaannya. Gas merupakan salah satu faktor penting pendukung kehidupan yang ada di bumi ini. Pemanfaatan gas oleh manusia sangat beragam mulai dari untuk menyalakan kompor yang berbahan bakar gas elpiji, membuat balon terbang, untuk bahan bakar kendaraan, mengisi ban dalam kendaraan serta yang paling utama adalah untuk bernafas ( gas oksigen ). Sedangkan pada tumbuhan gas karbondioksida membantu mereka dalam proses fotosintesis
Berikut ini adalah beberapa sifat benda gas :
a)         Mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
zat gas memnuhi seluruh ruangan yang ditempatinya contoh saat kita meniup sebuah balon maka udara akan memenuhi seluruh ruangan di dalam ablon tersebut.
b)         Menekan ke semua arah.
jika kita mengisi balon dengan gas maka balon tersebut akan mengembang ke semua arah karena tertekan oleh gas di dalam balon.
c)         Jarak antar parikelnya berubah-ubah.
d)        Bentuknya berubah-ubah.
e)         Memiliki berat.
f)          Susunan partikel tidak teratur.
g)         Hampir tidak ada tarik-menarik antar partikelnya.
h)         Gerakan partikel sangat bebas.


2.      Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna, atau rasa) yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka.
A. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sifat Benda
Sayur menjadi basi adalah salah satu contoh bahwa benda dapat  mengalami perubahan. Benda-benda lain di sekitar kita juga dapat mengalami perubahan, baik bentuk, warna, maupun rasa. Perubahan dapat terjadi dengan sendirinya, dapat pula terjadi karena disengaja.Begiu pula proses perubahannya ada yang lambat, adapula yang sangat cepat. Benda yang meledak dapat berubah dalam hitungan detik. Perubahan pada suatu benda dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya akibat pembakaran, pemanasan, pendinginan, pengeringan, atau diletakkan di tempat terbuka.
1. Perubahan Benda Akibat Pembakaran
Saat api unggun, kamu dapat melihat sebuah perubahan benda akibat pembakaran. Kayu yang kamu bakar berubah menjadi arang, abu, dan asap. Pembakaran kayu, ketika api unggun, dapat mengubah wujud kayu menjadi asap, arang, dan abu.
Pembakaran juga dapat mengubah benda-benda lainnya:
a.    Membakar: Batu bara, kertas, dan obat nyamuk berubah menjadi arang, abu, dan asap.
     b) Meleleh: Plastik, lilin, dan plastisin jika dibakar berubah menjadi meleh;
c) Melebur: Besi yang dibakar menjadi lunak dan berwarna merah membara;
d) Membeku: Tanah liat yang dibakar berubah menjadi keras dan berwarna merah kecoklatan.
2.  Perubahan Sifat Benda Akibat Pemanasan
Perubahan Sifat Benda Akibat Pemanasan Setiap hari ibumu memasak. Memasak tentu menggunakan pemanas kompor. Panas kompor dapat menyebabkan perubahan benda. Contohnya saat memasak, dengan merebus atau menggoreng menyebabkan nasi menjadi matang, daging menjadi lunak, serta kerupuk menjadi rapuh.
Pemanasan artinya memberikan pengaruh berupa suhu yang tinggi. Sumber panasnya selain dari api, juga dapat berasal dari cahaya.matahari atau energi listrik. Panas matahari dapat menyebabkan perubahan benda-benda di bumi. Misalnya, batuan menjadi retak dan rapuh, kayu menjadi kering dan akhirnya lapuk, seta gumpalan es berubah menjadi air atau mencair.
  Panas matahari juga menyebabkan benda padat mengalami pemuaian. Pemuaian artinya pertambahan panjang akibat pengaruh panas. Contohnya pertambahan panjang kabel listrik, rel kereta api, dan jendela kaca saat tengah hari. Oleh karena itu, masalah pemuaian harus menjadi pertimbangan saat memasang kabel listrik, rel kereta api, atau memasang kaca jendela.
3.   Perubahan Benda di Tempat Terbuka
Benda-benda lainnya banyak yang sengaja diletakan di tempat terbuka, misalnya sampah, rongsokan besi, dan potongan kayu. Benda-benda ini jika tidak dilindungi akan terkena air hujan, panas matahari, dan jamur pembusuk. Benda-benda tersebut dapat mengalami perubahan dengan segera. Sampah sisa makanan akan membusuk dan menghasilkan bau. Besi yang terkena hujan menjadi berkarat dan akhirnya keropos. Kayu-kayu yang terkena hujan dan panas akan menjadi lapuk. Bila telah melapuk, kayu tersebut akan ditumbuhi jamur dan akhirnya hancur. Guna menghindari perubahan benda di tempat terbuka, maka benda yang masi dipergunakan. Perubahan Sifat Benda sebaiknya diberi pelindung. Contohnya, pagar besi dan jendela kayu  dilapisi cat. Tumpukan kayu ditutupi atap. Begitu pula kendaraan, jangan sering diparkir di tempat yang terkena hujan dan panas.
B.  Membandingkan Benda Sebelum dan Sesudah Mengalami Perubahan.
   Sebuah benda jika telah mengalami perubahan tentu mempunyai perbedaan dengan keadaan semula. Hanya saja benda hasil perubahannya ada yang dapat kembali ke sifat semula dan ada yang tidak. Contohnya es dapat berubah menjadi air jika kena panas. Air es tersebut dapat menjadi es kembali jika didinginkan. Namun, perubahan seperti itu tidak terjadi pada benda-benda yang terbakar. Secara garis besar, benda-benda sebelum dan sesudah mengalami perubahan terdapat perbedaan sebagai berikut.
1.      Perbedaan Bentuk
Perhatikan benda-benda yang terbakar, misalnya sepotong kayu. Kayu sebelumnya berwarna coklat, kelabu, atau putih. Namun, setelah dibakar berubah menjadi arang hitam. Arang merupakan wujud baru dari kayu yang terbakar. Contoh lainnya perubahan wujud es. Es semula berwujud padat. Setelah terkena panas es berubah menjadi cair. Begitu juga besi semula keras dan padat. Tetapi, jika terkena air hujan terus-menerus berubah menjadi karat yang rapuh.
2.      Perbedaan Warna
 Kamu tentu mempunyai pakaian yang berwarna-warni. Pakaianmu semula berwarna cerah. Namun, karena sering dicuci dan dijemur, Pakaian jika sering dijemur dan dicuci mengalami perubahan warna menjadi kusam.warnanya makin lama makin memudar. Contoh lainnya, nasi semula berwarna putih. Namun, jika terkena air akan membusuk, menjadi kusam dan berlendir. Besi semula hitap mengkilap. Namun setelah berkarat, besi berubah warna menjadi kecoklatan. Begitu pula kayu yang semula kecoklatan, jika terbakar berubah manjadi arang yang berwarna hitam.
3.      Perbedaan Rasa dan Bau
Perubahan rasa dan bau dapat diamati pada makanan. Contoh perubahan pada daging dan susu. Daging yang semula anyir jika dibakar dan diberi bumbu berubah menjadi makan lezat dan berbau wangi. Sebaliknya susu, yang semula berasa manis jika sudah basi menjadi asam dan berbau tidak sedap.
4.      Kegunaan Bahan dan Pembuatannya
Dalam memilih bahan pembuat benda memang harus ada pertimbangan. Tujuannya agar kuat dan tahan lama, praktis dalam pemakaiannya, harganya murah, dan tidak ada masalah saat digunakan. Tiap bahan mempunyai sifat-sifat yang berlainan. Dengan demikian, suatu bahan cocok dijadikan benda tertentu, namun belum tentu sesuai untuk membuat benda yang lain. Sebagai contoh, perhatikan bahan pembuat gayung. Bahan pembuat gayung harus tahan air. Orang lalu membuatnya dari kaleng, tempurung kelapa, atau bambu. Sementara waktu gayung dari bahan tersebut dapat digunakan. Akan tetapi, beberapa lama kemudian timbul masalah. Gayung kaleng menjadi berkarat setelah kena air. Gayung tempurung dan bambu mudah berlumut, sehingga tidak menyehatkan. Bahan yang tepat kemudian ditemukan yaitu plastik. Gayung plastik lebih tahan lama, mudah dipakai, dan tidak lapuk jika kena air. Dapatkah kamu menyebutkan contoh lainnya Baha pembuat benda yang dapat kita jumpai ada beberapa macam. Selain dari plastik, benda dapat terbuat dari bahan lain, misalnya kayu, kaca, kertas, tanah liat, dan logam.
1.      Plastik dan Kegunaannya
      Plastik tidak tersedia di alam, namun dibuat secara buatan di pabrik. Sebagian besar plastik berasal dari bahan kimia yang terdapat pada minyak mentah, sisa minyak bumi dan batu bara serta mencampurkan bahan-bahan kimia lainnya lalu dicampu menjadi satu. Plastik merupakan bahan yang paling banyak dipergunakan. Sifat plastik antara lain ringan, kedap air, mudah dibentuk, dan dapat diwarnai. Sifat yang ringan dan tahan air dimanfaatkan untuk membuat berbagai peralatan alat rumah tangga, misalnya ember, piring, cangkir, sendok, kursi, dan Sifat plastik yang tahan air dimanfaatkan untuk membuat kemasan, seperti bungkus minuman, kantung keresek, serta sampul buku, dan jas hujan. Plastik juga dapat menghambat aliran listrik. Oleh karena itu, plastik dapat digunakan sebagai pelindung kabel, stop kontak, dan barang listrik lainnya. Kelemahan plastik adalah tidak tahan panas. Bahan plastik jika kena panas menjadi kusam atau meleleh. Plastik juga tidak mudah membusuk, sehingga jika dibuang dapat mencemari lingkungan. Salah satu cara mengatasi sampah plastik adalah dengan daur ulang
2.      Kayu dan Kegunaannya
 Kayu bersifat keras tetapi mudah dipotong, diserut, dan dulasuhkan. Kayu yang keras dapat digunakan sebagai bahan bangunan, misalnya kerangka atap rumah, tiang penyangga, kusen pintu, kusen jendela, dan daun pintu. Peralatan rumah tangga juga banyak yang terbuat dari kayu, misalnya meja, kursi, lemari, dan tempat tidur. Supaya lebih menarik benda-benda dari kayu dapat dilapisi bahan pengkilap seperti politur dan vernis. Namun tidak semua kayu bias digunakan, yang digunakan hanya kayu :kayu jati, kayu mahoni, kayu sonokeling, kayu akasia dan kayu kamper. Kelemahan kayu adalah mudah lapuk jika kena air. Oleh karena itu, perabot kayu menjadi cepat rusak jika berada di tempat lembab.
3.      Kaca dan Kegunaannya
Kaca tidak tersedia di alam. Kaca dibuat secara buatan di pabrik. Kaca dibuat dari pasir kwarsa serta bahan-bahan lainnya seperti bahan kimia ,kerak garam, batu gamping. Dengan cara campurkan semua bahan hingga menjadi adonan kental lalu letakkan adonan kedalam tempat tahan panas. Lalu cetak kaca sesuai ukuran. Lalu dinginkan cetakan kaca tersebut.  Sifat kaca antara lain bening sehingga tembus pandang. Sifat kaca seperti ini dimanfaatkan sebagai penyekat pada bingkai jendela. Dengan menggunakan kaca, cahaya dapat menembus ke dalam ruangan. Sifat bening kaca juga dimanfaatkan untuk membuat kaca mata, penutup lubang cahaya pada atap, cermin, dan pelindung meja tamu Kaca mudah meleleh jika dipanaskan dengan suhu yang tinggi. Saat meleleh kaca dapat dicetak menjadi berbagai bentuk benda, misalnya botol, vas bunga, bola lampu, dan benda kerajinan lainnya. Sifat kaca lainnya adalah mudah dibersihkan. Oleh karena itu, benda-benda dari bahan kaca mudah dalam perawatannya. Kelemahan kaca adalah mudah pecah dan tidak membusuk.
4.      Sifat Kertas dan Kegunaannya
    Kertas pertamakali ditemukan oleh orang Cina. Kertas dibuat dari serat tumbuhan, misalnya jerami, pinus, dan bambu. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong – potong Kayu dibuang kulitnya Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil Potongan kayu dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu, proses pemasakan ini hasilnya disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas, lalu dikeringkan dan jadilah lembaran kertas .Sifat kertas adalah dapat menyerap zat warna serta mudah dipotong. Oleh karena itu, kertas banyak dimanfaatkan dalam bidang percetakan, misalnya untuk buku, majalah, koran, pembungkus, kotak makanan, dan uang kertas. Kertas mudah hancur oleh air. Oleh karena itu, kemasan minuman dari kertas harus dilapisi bahan anti air, yaitu aluminium foil. Hampir semua bidang usaha di dunia pasti membutuhkan kertas, mulai sebagai alat tulis, kemasan, hingga sebagai media pencetak dokumen. Kertas banyak memberi manfaat bagi manusia, hingga sampah kertas pun masih memberi keuntungan. Hal ini tentu dapat memberi penghidupan bagi pemulung sampah. Sampah dapat dimanfaatkan kembali. Caranya dengan didaur ulang menjadi jenis kertas yang lain, yaitu kertas daur ulang. Kertas daur ulang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan, seperti benda cideramata.
5.      Kain dan Kegunaannya
Kain berasal dari serat atau benang. Benang pembuat kain dapat berasal dari serta kapas, wol, sutera, atau serat buatan seperti rayon dan nilon. Benang kapas berasal dari bunga kapas. Bunga kapas mula-mula dipisahkan dari biji, sehingga diperoleh gumpalan putih lembut. Benda itu lalu dipintal menjadi lembaran benang. Benang kapas kemusian ditenun di pabrik tekstil menjadi kain katun. Benang wol berasal dari serat bulu biri-biri. Adapun proses pembuatan benangnya dapat kita lihat pada gambar berikut:
Benang dapat ditenun menjadi kain wol. Sifat kain wol halus, kuat dan tebal, sehingga sesuai untuk pakaian di daerah dingin. Seperti wol, serat sutera berasal dari serat hewan, yaitu dari kepompong ulat sutera. Untuk memperoleh serat, kepompong ulat sutera direbus dalam air mendidih sebelum berubah menjadi kupu-kupu. Tujuannya agar serat kepompong tidak putus akibat digigit. Untuk membuat satu lembar kain diperlukan ribuan kepompong ulat sutera. Begitu sulitnya memperoleh serat sutera, maka tak heran jika harga kain sutera sangat mahal.
6.      Tanah Liat dan Kegunaannya
Tanah liat termasuk benda yang mudah dibentuk. Caranya Proses penggilingan tanah liat menjadi plastis (lembek), agar mudah dibentuk seperti benda yang kita inginkan. Lalu Proses pembentukan tanah liat menjadi benda yang kita inginkan. Lalu Proses pengeringan tanah liat dengan Proses pembakaran, dalam proses pembakaran. Sifat tanah liat adalah dapat mengeras jika dibakar pada suhu tinggi. Semula tanah liat dipakai untuk membuat perkakas rumah tangga, seperti kendi dan gentong. Namun sekarang, tanah liat dipakai untuk membuat benda-benda yang lebih bernilai di industri. Tanah liat dicampur dengan bahan lain, seperti kaolin, karbon, dan silikon. Setelah dicampur, tanah liat dapat dibentuk menjadi porslein yang putih mengkilap. Porslein digunakan untuk membuat wastafel kamar mandi, tempat sabun, cangkir, piring, dan vas bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates